INFLASI DAN PENGANGGURAN
Salah satu penyakit perekonomian
yang tidak dikendaki oleh setiap rezim pemerintahanmanapun adalah inflasi dan
pengangguran. Inflasi akan mengurangi daya beli masyarakat, yang akan
berdampak buruk pada peningkatan kesejahteraan hidup
masyarakat. Pengangguran bukan hanya berdampak negatif terhadap pelemahan
pendapatannasional, tetapi lebih dari itu, pengangguran yang tidak terkendali
memicu konflik sosial dan kestabilan nasional.
A.Pengertian Inflasi
Inflasi adalah gejala kenaikan harga
barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Dari definisi ini, ada tiga
komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakantelah terjadi inflasi:
•Kenaikan HargaHarga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi
lebih tinggi daripada harga periode sebelumnya.
•Bersifat UmumKenaikan harga suatu komoditas belum dapat
dikatakan inflasi jika kenaikantersebut tidak menyebabkan harga-harga
secara umum naik.
•Berlangsung Terus-menerusKenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan
memunculkan inflasi, jikaterjadinya hanya sesaat. Karena itu perhitungan
inflasi dilakukan dalam rentang waktuminimal
bulanan. Sebab dalam sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga bersifatumum
dan terus-menerus.
B.Pengangguran
Menganggur tidak sama dengan tidak bekerja
atau tidak mau bekerja. Orang yangtidak mau
bekerja, tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran. Sebab jika dia
mencari pekerjaan (ingin bekerja), mungkin dengan segera mendapatkannya.
Definisi ekonomitentang pengangguran
tidak identik dengan tidak (mau) bekerja. Seseorang barudikatakan menganggur bila dia ingin bekerja dan
telah berusaha mencari kerja, namuntidak mendapatkannya. Dalam ilmu
kependudukan (demografi), orang yang mencarikerja masuk dalam kelompok
penduduk yang disebut angkatan kerja.Yang
dihitung sebagai angkatan kerja adalah penduduk berusia 15-64 tahun dansedang
mencari kerja, sedangkan yang tidak mencari kerja, entah karena harus menguruskeluarga atau sekolah, tidak masuk angkatan kerja.
Tingkat pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang
tidak/belum mendapatkan pekerjaan.Untuk menghitung besarnya tingkat
pengangguran cukup mudah, yaitu:Jumlah yang menganggur Tingkat
pengangguran = x 100%Jumlah angkatan kerjaMenurut
pendekatan pemanfaatan tenaga kerja ( Labour Utilization Approach),angkatan
kerja dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni:
1. Menganggur (Unemployed ), yaitu
mereka yang sama sekali tidak bekerja atausedang mencari pekerjaan.
2.SetengahMenganggur(Underempld), yaitu mereka yang bekerja, tetapi belumdimanfaatkan secara penuh. Artinya jam kerja
mereka dalam seminggu kurangdan 35jam.
3.Bekerja
Penuh ( Employed ), yaitu orang-orang yang bekerja penuh atau jamkerjanya
mencapai 35 jam per minggu.Jenis-jenis pengangguran:
1.Pengangguran
Friksional (Frictional Unemployment )Pengangguran
ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjanganwaktu, informasi maupun karena kondisi geografis
antara pencari kerja dankesempatan (lowongan) kerja. Mereka yang masuk
dalam kategori pengangguransementara,
umumnya rela menganggur (voluntary unemployment ) untuk mendapat pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural
(Structural Unemployment )Dikatakan pengangguran struktural karena
sifatnya yang mendasar. Pencari kerjatidak mampu memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan untuk lowongan pekerjaanyang tersedia. Hal ini terjadi dalam
perekonomian yang berkembang pesat.
3.Pengangguran
Musiman (Seasonal Unemployment )Pengangguran ini berkaitan erat dengan fluktuasi
kegiatan ekonomi jangka pendek,
terutama terjadi di sektor pertanian. Misalnya, di luar musim tanam dan panen,
petani umumnya menganggur, sampai menunggu musim tanam dan
panen berikutnya.
C.Hubungan
antara Inflasi dan Pengangguran
Hasil penelitian Profesor Philip
tentang perekonomian Inggris periode 1861-1957menunjukkan
adanya hubungan negatif dan non linier antara kenaikan tingkat upah /inflasi tingkat upah (wage inflation ) dengan pengangguran, seperti dalam gambar di bawah
ini.Hubungan antara Tingkat Upah dan Pengangguran Dari gambar di atas terlihat
biaya dari pengurangan tingkat pengangguran adalah inflasi (naiknya tingkat upah). Misalnya, kondisi awal yang dihadapi
adalah titik B, dimana tingkat upah W2
dan tingkat pengangguran U2
. Jika tingkat
pengangguran ingin dikurangi menjadi U1, tingkat upah naik menjadi W1
. Berarti terjadi inflasi.
Seandainyayang ditargetkan adalah penurunan
inflasi, secara grafis yang harus dilakukan adalahmengubah titik B ke titik C,
karena W3< W2
. Namun harga
yang harus dibayar adalah meningkatnya
pengangguran, karena U3> U2
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan komentar ?