Minggu, 20 Januari 2013

neraca pembayaran internasional


NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca barang (neraca perdagangan) dan neraca jasa. Keduanya disebut neraca transaksi berjalan (current account) dan neraca modal.
1. Neraca Barang (Neraca Perdagangan)
Neraca barang dan neraca jasa disebut juga neraca transaksi berjalan (current account). Pos ini merupakan golongan terbesar dalam neraca pembayaran, yang meliputi transaksi barang. Transaksi barang ini meliputi ekspor barang, termasuk barang-barang yang bisa dilihat secara fisik, misalnya minyak, tembakau, tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang meliputi barang-barang konsumsi, barang modal, dan bahan mentah untuk industri. Impor barang-barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri).
2.  Neraca Jasa
Sesuai dengan namanya, neraca jasa hanya mencatat transaksi-transaksi jasa saja. Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.

3.  Neraca modal
Neraca modal adalah neraca yang mencatat transaksi berupa investasi modal dan emas. Neraca modal (capital account) termasuk transaksi modal, terdiri dari transaksi jangka pendek dan transaksi jangka panjang.

4.   Lalu Lintas Moneter
Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi jual beli yang terjadi dari suatu negara ke luar negeri. Transaksi ini sering disebut accomodating transaction sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut dengan autonomous, karena timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan dan transaksi kapital serta transaksi satu arah.

5.  Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran
Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk lebih meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan sumber-sumber dana dari luar negeri, baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta menunjang perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan.










inflasi dan pengangguran



INFLASI DAN PENGANGGURAN

Salah satu penyakit perekonomian yang tidak dikendaki oleh setiap rezim pemerintahanmanapun adalah inflasi dan pengangguran. Inflasi akan mengurangi daya beli masyarakat, yang akan berdampak buruk pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat. Pengangguran bukan hanya berdampak negatif terhadap pelemahan pendapatannasional, tetapi lebih dari itu, pengangguran yang tidak terkendali memicu konflik sosial dan kestabilan nasional.

A.Pengertian Inflasi

Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Dari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakantelah terjadi inflasi:

•Kenaikan HargaHarga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi daripada harga periode sebelumnya.
•Bersifat UmumKenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikantersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum naik.
•Berlangsung Terus-menerusKenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jikaterjadinya hanya sesaat. Karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktuminimal bulanan. Sebab dalam sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga bersifatumum dan terus-menerus.

B.Pengangguran

Menganggur tidak sama dengan tidak bekerja atau tidak mau bekerja. Orang yangtidak mau bekerja, tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran. Sebab jika dia mencari pekerjaan (ingin bekerja), mungkin dengan segera mendapatkannya. Definisi ekonomitentang pengangguran tidak identik dengan tidak (mau) bekerja. Seseorang barudikatakan menganggur bila dia ingin bekerja dan telah berusaha mencari kerja, namuntidak mendapatkannya. Dalam ilmu kependudukan (demografi), orang yang mencarikerja masuk dalam kelompok penduduk yang disebut angkatan kerja.Yang dihitung sebagai angkatan kerja adalah penduduk berusia 15-64 tahun dansedang mencari kerja, sedangkan yang tidak mencari kerja, entah karena harus menguruskeluarga atau sekolah, tidak masuk angkatan kerja. Tingkat pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang tidak/belum mendapatkan pekerjaan.Untuk menghitung besarnya tingkat pengangguran cukup mudah, yaitu:Jumlah yang menganggur Tingkat pengangguran = x 100%Jumlah angkatan kerjaMenurut pendekatan pemanfaatan tenaga kerja ( Labour Utilization Approach),angkatan kerja dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni:
1. Menganggur (Unemployed ), yaitu mereka yang sama sekali tidak bekerja atausedang mencari pekerjaan.
2.SetengahMenganggur(Underempld), yaitu mereka yang bekerja, tetapi belumdimanfaatkan secara penuh. Artinya jam kerja mereka dalam seminggu kurangdan 35jam.
3.Bekerja Penuh ( Employed ), yaitu orang-orang yang bekerja penuh atau jamkerjanya mencapai 35 jam per minggu.Jenis-jenis pengangguran:
1.Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment )Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjanganwaktu, informasi maupun karena kondisi geografis antara pencari kerja dankesempatan (lowongan) kerja. Mereka yang masuk dalam kategori pengangguransementara, umumnya rela menganggur   (voluntary unemployment ) untuk mendapat pekerjaan.
http://htmlimg1.scribdassets.com/5dg16bpaps1701hd/images/66-8739b57124.jpg
 
2. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment )Dikatakan pengangguran struktural karena sifatnya yang mendasar. Pencari kerjatidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaanyang tersedia. Hal ini terjadi dalam perekonomian yang berkembang pesat.

3.Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment )Pengangguran ini berkaitan erat dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek, terutama terjadi di sektor pertanian. Misalnya, di luar musim tanam dan panen, petani umumnya menganggur, sampai menunggu musim tanam dan panen berikutnya.

C.Hubungan antara Inflasi dan Pengangguran

Hasil penelitian Profesor Philip tentang perekonomian Inggris periode 1861-1957menunjukkan adanya hubungan negatif dan non linier antara kenaikan tingkat upah /inflasi tingkat upah (wage inflation ) dengan pengangguran, seperti dalam gambar di bawah ini.Hubungan antara Tingkat Upah dan Pengangguran Dari gambar di atas terlihat biaya dari pengurangan tingkat pengangguran adalah inflasi (naiknya tingkat upah). Misalnya, kondisi awal yang dihadapi adalah titik B, dimana tingkat upah W2 dan tingkat pengangguran U2
. Jika tingkat pengangguran ingin dikurangi menjadi U1, tingkat upah naik menjadi W1
. Berarti terjadi inflasi. Seandainyayang ditargetkan adalah penurunan inflasi, secara grafis yang harus dilakukan adalahmengubah titik B ke titik C, karena W3< W2
. Namun harga yang harus dibayar adalah meningkatnya pengangguran, karena U3> U2
.


inflasi dan pengangguran



INFLASI DAN PENGANGGURAN

Salah satu penyakit perekonomian yang tidak dikendaki oleh setiap rezim pemerintahanmanapun adalah inflasi dan pengangguran. Inflasi akan mengurangi daya beli masyarakat, yang akan berdampak buruk pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat. Pengangguran bukan hanya berdampak negatif terhadap pelemahan pendapatannasional, tetapi lebih dari itu, pengangguran yang tidak terkendali memicu konflik sosial dan kestabilan nasional.

A.Pengertian Inflasi

Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Dari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakantelah terjadi inflasi:

•Kenaikan HargaHarga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi daripada harga periode sebelumnya.
•Bersifat UmumKenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikantersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum naik.
•Berlangsung Terus-menerusKenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jikaterjadinya hanya sesaat. Karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktuminimal bulanan. Sebab dalam sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga bersifatumum dan terus-menerus.

B.Pengangguran

Menganggur tidak sama dengan tidak bekerja atau tidak mau bekerja. Orang yangtidak mau bekerja, tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran. Sebab jika dia mencari pekerjaan (ingin bekerja), mungkin dengan segera mendapatkannya. Definisi ekonomitentang pengangguran tidak identik dengan tidak (mau) bekerja. Seseorang barudikatakan menganggur bila dia ingin bekerja dan telah berusaha mencari kerja, namuntidak mendapatkannya. Dalam ilmu kependudukan (demografi), orang yang mencarikerja masuk dalam kelompok penduduk yang disebut angkatan kerja.Yang dihitung sebagai angkatan kerja adalah penduduk berusia 15-64 tahun dansedang mencari kerja, sedangkan yang tidak mencari kerja, entah karena harus menguruskeluarga atau sekolah, tidak masuk angkatan kerja. Tingkat pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang tidak/belum mendapatkan pekerjaan.Untuk menghitung besarnya tingkat pengangguran cukup mudah, yaitu:Jumlah yang menganggur Tingkat pengangguran = x 100%Jumlah angkatan kerjaMenurut pendekatan pemanfaatan tenaga kerja ( Labour Utilization Approach),angkatan kerja dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni:
1. Menganggur (Unemployed ), yaitu mereka yang sama sekali tidak bekerja atausedang mencari pekerjaan.
2.SetengahMenganggur(Underempld), yaitu mereka yang bekerja, tetapi belumdimanfaatkan secara penuh. Artinya jam kerja mereka dalam seminggu kurangdan 35jam.
3.Bekerja Penuh ( Employed ), yaitu orang-orang yang bekerja penuh atau jamkerjanya mencapai 35 jam per minggu.Jenis-jenis pengangguran:
1.Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment )Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjanganwaktu, informasi maupun karena kondisi geografis antara pencari kerja dankesempatan (lowongan) kerja. Mereka yang masuk dalam kategori pengangguransementara, umumnya rela menganggur   (voluntary unemployment ) untuk mendapat pekerjaan.
http://htmlimg1.scribdassets.com/5dg16bpaps1701hd/images/66-8739b57124.jpg
 
2. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment )Dikatakan pengangguran struktural karena sifatnya yang mendasar. Pencari kerjatidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaanyang tersedia. Hal ini terjadi dalam perekonomian yang berkembang pesat.

3.Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment )Pengangguran ini berkaitan erat dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek, terutama terjadi di sektor pertanian. Misalnya, di luar musim tanam dan panen, petani umumnya menganggur, sampai menunggu musim tanam dan panen berikutnya.

C.Hubungan antara Inflasi dan Pengangguran

Hasil penelitian Profesor Philip tentang perekonomian Inggris periode 1861-1957menunjukkan adanya hubungan negatif dan non linier antara kenaikan tingkat upah /inflasi tingkat upah (wage inflation ) dengan pengangguran, seperti dalam gambar di bawah ini.Hubungan antara Tingkat Upah dan Pengangguran Dari gambar di atas terlihat biaya dari pengurangan tingkat pengangguran adalah inflasi (naiknya tingkat upah). Misalnya, kondisi awal yang dihadapi adalah titik B, dimana tingkat upah W2 dan tingkat pengangguran U2
. Jika tingkat pengangguran ingin dikurangi menjadi U1, tingkat upah naik menjadi W1
. Berarti terjadi inflasi. Seandainyayang ditargetkan adalah penurunan inflasi, secara grafis yang harus dilakukan adalahmengubah titik B ke titik C, karena W3< W2
. Namun harga yang harus dibayar adalah meningkatnya pengangguran, karena U3> U2
.


inflasi dan pengangguran



INFLASI DAN PENGANGGURAN

Salah satu penyakit perekonomian yang tidak dikendaki oleh setiap rezim pemerintahanmanapun adalah inflasi dan pengangguran. Inflasi akan mengurangi daya beli masyarakat, yang akan berdampak buruk pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat. Pengangguran bukan hanya berdampak negatif terhadap pelemahan pendapatannasional, tetapi lebih dari itu, pengangguran yang tidak terkendali memicu konflik sosial dan kestabilan nasional.

A.Pengertian Inflasi

Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Dari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakantelah terjadi inflasi:

•Kenaikan HargaHarga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi daripada harga periode sebelumnya.
•Bersifat UmumKenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikantersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum naik.
•Berlangsung Terus-menerusKenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jikaterjadinya hanya sesaat. Karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktuminimal bulanan. Sebab dalam sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga bersifatumum dan terus-menerus.

B.Pengangguran

Menganggur tidak sama dengan tidak bekerja atau tidak mau bekerja. Orang yangtidak mau bekerja, tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran. Sebab jika dia mencari pekerjaan (ingin bekerja), mungkin dengan segera mendapatkannya. Definisi ekonomitentang pengangguran tidak identik dengan tidak (mau) bekerja. Seseorang barudikatakan menganggur bila dia ingin bekerja dan telah berusaha mencari kerja, namuntidak mendapatkannya. Dalam ilmu kependudukan (demografi), orang yang mencarikerja masuk dalam kelompok penduduk yang disebut angkatan kerja.Yang dihitung sebagai angkatan kerja adalah penduduk berusia 15-64 tahun dansedang mencari kerja, sedangkan yang tidak mencari kerja, entah karena harus menguruskeluarga atau sekolah, tidak masuk angkatan kerja. Tingkat pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang tidak/belum mendapatkan pekerjaan.Untuk menghitung besarnya tingkat pengangguran cukup mudah, yaitu:Jumlah yang menganggur Tingkat pengangguran = x 100%Jumlah angkatan kerjaMenurut pendekatan pemanfaatan tenaga kerja ( Labour Utilization Approach),angkatan kerja dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni:
1. Menganggur (Unemployed ), yaitu mereka yang sama sekali tidak bekerja atausedang mencari pekerjaan.
2.SetengahMenganggur(Underempld), yaitu mereka yang bekerja, tetapi belumdimanfaatkan secara penuh. Artinya jam kerja mereka dalam seminggu kurangdan 35jam.
3.Bekerja Penuh ( Employed ), yaitu orang-orang yang bekerja penuh atau jamkerjanya mencapai 35 jam per minggu.Jenis-jenis pengangguran:
1.Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment )Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjanganwaktu, informasi maupun karena kondisi geografis antara pencari kerja dankesempatan (lowongan) kerja. Mereka yang masuk dalam kategori pengangguransementara, umumnya rela menganggur   (voluntary unemployment ) untuk mendapat pekerjaan.
http://htmlimg1.scribdassets.com/5dg16bpaps1701hd/images/66-8739b57124.jpg
 
2. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment )Dikatakan pengangguran struktural karena sifatnya yang mendasar. Pencari kerjatidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaanyang tersedia. Hal ini terjadi dalam perekonomian yang berkembang pesat.

3.Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment )Pengangguran ini berkaitan erat dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek, terutama terjadi di sektor pertanian. Misalnya, di luar musim tanam dan panen, petani umumnya menganggur, sampai menunggu musim tanam dan panen berikutnya.

C.Hubungan antara Inflasi dan Pengangguran

Hasil penelitian Profesor Philip tentang perekonomian Inggris periode 1861-1957menunjukkan adanya hubungan negatif dan non linier antara kenaikan tingkat upah /inflasi tingkat upah (wage inflation ) dengan pengangguran, seperti dalam gambar di bawah ini.Hubungan antara Tingkat Upah dan Pengangguran Dari gambar di atas terlihat biaya dari pengurangan tingkat pengangguran adalah inflasi (naiknya tingkat upah). Misalnya, kondisi awal yang dihadapi adalah titik B, dimana tingkat upah W2 dan tingkat pengangguran U2
. Jika tingkat pengangguran ingin dikurangi menjadi U1, tingkat upah naik menjadi W1
. Berarti terjadi inflasi. Seandainyayang ditargetkan adalah penurunan inflasi, secara grafis yang harus dilakukan adalahmengubah titik B ke titik C, karena W3< W2
. Namun harga yang harus dibayar adalah meningkatnya pengangguran, karena U3> U2
.